puji-pujian setelah adzan yang masih banyak dilakukan di surau kampung kampung Sebagianorang mengatakan bahwa tradisi pujian setelah adzan yang banyak kita jumpai di perkampungan merupakan amalan bid'ah. Bahkan mereka menganggap pujian setelah sholat. AL - HAQ WAAHIDUN - KEBENARAN ITU SATU: hukum pujian setelah adzan/menjelang sholat jum'at. SholawatNuril Mubin.Shollallãhu Robbunã 'Alã Nũril-Mubiin,Ahmadal-Mushthofã Sayyidil-MursaliinWa 'alã Ãlihi wa Shohbihi Ajma'iinAyo perbanyak Sholawa Olehkarena itu sebaiknya puji-pujian itu berupa kalimat-kalimat yang mengandung dzikir, tasbih, takbir, tahlil, shalawat dan doa-doa dengan irama yang santun, terutama setelah adzan dikumandangkan. Ada beberapa hadits Nabi Saw, yang menyebutkan bahwa, doa-doa yang di baca sesudah adzan dan sebelum iqamat itu mustajabah (dikabulkan Allah). Janganlewatkan lantunan 12 NAMA BULAN ISLAM dari kami,Besar harapan konten ini bermanfaat bagi kita semua Aamiin .Berikut kami cantumkan lirik dalam video t Ijo3z. Kumpulan Pujian Syi'ir syair diantara Adzan dan Iqamah besrta Hukumnya. Hukum Melantunkan Pujian / syi'ir sebelum shalat berjamaah. Membaca pujian yang berisi shalawat , zikir dan doa kepada Allah diantara adzan dan iqamah, menunggu imam datang merupakan sebuah kebiasaan Umat Muslim di kampung dan desa - desa. Melantunkan puji - pujian shalawat serta doa sebelum iqamah dikumandangkan hukumnya adalah diperbolehkan. Dalam Agama Islam Hal yang demikian Tidak ada larangan. Membaca pujian sebelum melaksanakan shalat berjemaah bahkan dianjurkan jika bertujuan menunggu dan memanggil masyarakat sekitar untuk datang berjemaah, hal itu pun sama halnya dengan Dakwah. Selain itu, secara umum, melantunkan pujian di dalam masjid sebelum melaksanakan shalat berjemaah, hukumnya diperbolehkan. Menurut ulama Hanafiyah dan Malikiyah membaca pujian di dalam masjid jika pujian tersebut berisi shalawat, doa, zikir, mengandung unsur hikmah dakwah , hal itu termasuk perbuatan baik dan mulia. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Fiqh ala Al-Madzahib Al-Arba’ah berikut ﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺍﻟﺸﻌﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺍﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﺸﺘﻤﻼ ﻋﻠﻰ ﻣﻮﺍﻋﻆ ﻭﺣﻜﻢ ﻭﺫﻛﺮ ﻧﻌﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺻﻔﺔ ﺍﻟﻤﺘﻘﻴﻦ ﻓﻬﻮ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺍﻧﺸﺎﺩ ﺍﻟﺸﻌﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺣﺴﻦ ﺍﻥ ﺗﻀﻤﻦ ﺛﻨﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻭ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﺍﻭ ﺣﺜﺎ ﻋﻠﻰ ﺧﻴﺮ ﻭﺍﻻ ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ Artinya Ulama Hanafiyah berkata, "Melantunkan syair atau pujian jika pujian itu berisi peringatan, hikmah dan menyebut nikmat Allah dan sifat-sifat orang-orang yang bertakwa, maka hal itu adalah baik" Ulama Malikiyah berkata "Melantunkan syair atau pujian di dalam masjid adalah baik jika berisi pujian kepada Allah dan Rasul-Nya, atau mengajak kepada kebaikan. Jika tidak berisi demikian, maka tidak boleh". Dari kutipan kitab di atas, dapat kita ketahi bersama bahwa membaca pujian pujian di dalam masjid sebelum melaksanakan shalat berjemaah, hukumnya diperbolehkan. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda ﺇِﺫَﺍ ﺳَﻤِﻌْﺘُﻢُ ﺍﻟْﻤُﺆَﺫِّﻥَ ﻓَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﻣِﺜْﻞَ ﻣَﺎ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺛُﻢَّ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻰَّ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻣَﻦْ ﺻَﻠَّﻰ ﻋَﻠَﻰَّ ﺻَﻼَﺓً ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﻬَﺎ ﻋَﺸْﺮًﺍ ﺛُﻢَّ ﺳَﻠُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟِﻰَ ﺍﻟْﻮَﺳِﻴﻠَﺔَ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﻣَﻨْﺰِﻟَﺔٌ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻻَ ﺗَﻨْﺒَﻐِﻰ ﺇِﻻَّ ﻟِﻌَﺒْﺪٍ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺃَﺭْﺟُﻮ ﺃَﻥْ ﺃَﻛُﻮﻥَ ﺃَﻧَﺎ ﻫُﻮَ ﻓَﻤَﻦْ ﺳَﺄَﻝَ ﻟِﻰَ ﺍﻟْﻮَﺳِﻴﻠَﺔَ ﺣَﻠَّﺖْ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺸَّﻔَﺎﻋَﺔُ Artinya Apabila kalian mendengar mu’adzin, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin, lalu bershalawatlah kepadaku, maka sungguh siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak 10 kali Kemudian mintalah pada Allah wasilah bagiku karena wasilah adalah sebuah kedudukan di surga. Tidaklah layak mendapatkan kedudukan tersebut kecuali untuk satu orang di antara hamba Allah. Aku berharap aku adalah dia. Barangsiapa meminta wasilah untukku, dia berhak mendapatkan syafa’atku .” HR. Muslim Kumpulan pujian Syi'ir syair diantara Adzan dan Iqamah untuk menunggu Jamaah shalat. Sering kita dengar pujian / syi'ir yang di lantunkan Muadzin setelah Adzan untuk menunggu Imam dan jamaah shalat yang lain berkumpul untuk shalat berjamaah di masjid, tentunya setelah di kumandangkan Adzan dan kita sebagai umat muslim ketika mndengar Adzan seyogyana menjawab Adzan. Baca ; Bacaan Adzan dan iqamah serta jawaban dan doa setelahnya. Ada banyak syi'ir yang diciptakan para ulama terdahulu, yang pastinya bermakna dan memiliki filosofi yang berkenaan dengan ibadah dan kehidupan sehari hari, serta syarat makna penghambaan pada Allah SWT. Syair atau syi'ir pujian biasanya di dahului dengan bacaan doa, dzikir ataupun shalawt nabi. Berikut Kumpulan Syi'ir pujian diantara adzan dan Iqamah 1 .Pujian Syi'r tanpo Waton Syi'ir berikut dipopulerkan Oleh Beliau Almaghfurllah Abdurahman Wahid GusDur ﺍَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﺍﻟﻠﻪ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﺒَﺮَﺍﻳَﺎ ﺍَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠﻪ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻄَﺎﻳَﺎ ﺭَﺏِّ ﺯِﺩْﻧِﻲْ ﻋِﻠْﻤًﺎ ﻧَﺎﻓِﻌًﺎ ﻭَﻭَﻓِّﻘْﻨِﻲْ ﻋَﻤَﻠًﺎ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪ ﺳَﻼَﻡٌ ﻋَﻠَﻴْﻚ ﻳَﺎ ﺭَﻓِﻴْﻊَ ﺍﻟﺸَّﺎﻥِ ﻭَﺍﻟﺪَّﺭَﺝِ ﻋَﻄْﻔَﺔً ﻳَﺎﺟِﻴْﺮَﺓَ ﺍﻟْﻌَﻠَﻢِ ﻳَﺎ ﺍُﻫَﻴْﻞَ ﺍﻟْﺠُﻮْﺩِ ﻭَﺍﻟْﻜَﺮَﻡِ Syi'ir tanpo waton Ngawiti ingsun nglaras syi’iran Kelawan muji maring pengeran Kang paring rohmat lan kenikmatan Rino wengine tanpo pitungan Duh bolo konco priyo wanito Ojo mung ngaji syare’at bloko Gur pinter dongeng nulis lan moco Tembe mburine bakal sangsoro Akeh kang apal Qur’an hadise Seneng ngafirke marang liyane Kafire dewe ndak digatekke Yen isih kotor ati akale Gampang kabujuk nafsu angkoro Ing pepaese gebyare donyo Iri lan meri sugihe tonggo Mulo atine peteng lan nisto Ayo sedulur jo nglaleake Wajibe ngaji sa’pranatane Nggo ngandelake iman tauhide Baguse sangu mulyo matine Kang aran sholeh bagus atine Kerono mapan seri ngelmune Laku thoriqat lan ma’rifate Ugo haqiqot manjing rasane Al-Qur’an qodim wahyu minulyo Tanpo tinulis iso diwoco Iku wejangan guru waskito Den tancepaken ing jero dodo Kumantil ati lan pikiran Mukjizat Rosul dadi pedoman Minongko dalan manjinge iman Kelawan Alloh kang moho suci Kudu rangkulan rino lan wengi Ditirakati diriyadhahi Dzikir lan suluk jo nganti lali Uripe ayem rumongso aman Dununge roso tondo yen iman Sabar narimo nadjan pas-pasan Kebeh tinakdir saking pengeran Kelawan konco dulur lan tonggo Kang podo rukun ojo dursilo Iku sunnahe rosul kang mulyo Ayo nglakoni sekabahane Alloh kang bakal ngangkat drajate Senajan asor toto dzohire Ananging mulyo maqom drajate Lamun palastro ing pungkasane Ora kesasar roh lan sukmane Den gadang Alloh swargo manggone Utuh mayite ugo ulese ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪ ﺳَﻼَﻡٌ ﻋَﻠَﻴْﻚ ﻳَﺎ ﺭَﻓِﻴْﻊَ ﺍﻟﺸَّﺎﻥِ ﻭَﺍﻟﺪَّﺭَﺝِ ﻋَﻄْﻔَﺔً ﻳَﺎﺟِﻴْﺮَﺓَ ﺍﻟْﻌَﻠَﻢِ ﻳَﺎ ﺍُﻫَﻴْﻞَ ﺍﻟْﺠُﻮْﺩِ ﻭَﺍﻟْﻜَﺮَﻡِ Syair tanpo Waton dalam Bahasa Indonesia Aku memulai menembangkan menyanyikan syiir dengan memuji kepada Tuhan Yang memberi rahmat dan kenikmatan siang dan malam tanpa perhitungan Wahai para sahabat pria dan wanita jangan hanya belajar syariat saja Hanya pandai mendongeng bicara, menulis, dan membaca namun akhirnya hanya akan sengsara. Banyak yang hafal Al-Qur’an dan hadisnya suka mengkafirkan orang lain Kekafirannya sendiri tidak diperhatikan kalau masih kotor hati dan akalnya Mudah terbujuk / tertipu nafsu angkara dalam hiasan gemerlapnya dunia Iri dan dengki akan kekayaan tetangga maka hatinya gelap dan nista Mari saudara jangan melupakan kewajiban mengaji belajar lengkap dengan aturannya. Untuk menebalkan iman tauhidnya bagusnya bekal mulia matinya. Yang disebut orang shaleh itu bagus hatinya Karena sempurna seri keilmuannya. Melakukan thariqat dan ma’rifatnya juga hakikat meresap rasanya. Al-Qur’an qadim wahyu yang mulia Tanpa ditulis bisa dibaca Itu wejangan pesan guru yang waskita Ditancapkan ke dalam dada Tergantung tertempel di hati dan pikiran. Merasuk ke dalam badan dan tubuh Mukjizat Rasul Al-Qur’an jadi pedoman Sebagai jalan masuknya iman Kepada Allah yang Maha Suci Harus berpelukan mendekatkan diri siang dan malam Diusahakan dan dilatih Dzikir dan suluk jangan sampai dilupakan Hidupnya tenteram dan merasa aman Itulah perasaan tanda beriman Sabar menerima meskipun hidup pas-pasan Semua sudah ditakdirkan Tuhan Terhadap teman, saudara, dan tetangga Rukunlah jangan bertengkar Itu sunnah Rasul yang mulia Nabi Muhammad suri tauladan kita Ayo jalani semua Allah yang akan mengangkat derajatnya Meskipun rendah secara lahiriyah Namun mulia kedudukan derajatnya di sisi Allah Ketika ajal telah datang di akhir Tidak tersesat roh dan sukma raga nya Disanjung Allah surga tempatnya Utuh lengkap jasadnya juga kain kafannya. 2. Pujian Syair Istigfar Memohon Ampunan dan Bertaubat ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻَ ﺍِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﺤَﻲُّ ﺍﻟْﻘَﻴُّﻮﻡُ ﻭَ ﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺗَﻮْﺑَﺔَ ﻋَﺒْﺪٍ ﻇَﺎﻟِﻢٍ ﻻَ ﻳَﻤْﻠِﻚُ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﺿَﺮًّﺍ ﻭَ ﻻَ ﻧَﻔْﻌًﺎ ﻭَ ﻻَ ﻣَﻮْﺗًﺎ ﻭَ ﻻَ ﺣَﻴَﺎﺓً ﻭَ ﻻَ ﻧُﺸُﻮْﺭﺍً Astaghfirullahal’adzim Alladzii Laailaha Illa huwalhayyul Qoyyumu Wa Atubu Ilaihi Taubatan Abdin Dzolimi Laa Yamliku Linafsihi Dhoro Wa La Naf’a Wa La Mauta wa La Hayaata wa La Nushura" Syair syi'ir diatas Merupakan Syair Pengakuan seorang hamba yang penuh dengan dosa. memohon kepada Tuhannya untuk kiranya berkenan mengampuni segala dosanya. "Yaa Allah.. Sungguh tidak ada Tuhan selain engkau. Dan saya bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada-Mu dengan sebenar-benar taubat, taubat seorang hamba yang penuh dengan kedzaliman, hamba yang bahkan tidak memiliki dirinya sendiri, yang tidak mampu membuat mudharat atau manfaat untuk hidup, mati, bahkan hingga bangkit kembali". 3. Pujian syi'ir Syair Doa Untuk kedua Orang Tua ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻰدنوب ﻭَﻟِﻮَ ﺍﻟِﺪَﻯَّ ﻭَﺍﺭْ ﺣَﻤْﻬُﻤَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺭَﺑَّﻴَﺎ ﻧِﻰ ﺻَﻐِﻴْﺮً Syi'ir Bahasa jawa Aduh gusti kulo nyuwun pangampuro saking dosa kulo lan dosane tiang sepah kalih kulo lan dosane guru kulo ugi umat islam sedoyo Syi'ir dalam bahasa indonesia Ya Allah aku mohon ampunan atas dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan untuk guru guru ku juga untuk semua saudara saudaraku. 4. Pujian Syi'ir Shalawat obat hati tombo ati syair atau syi'ir karangan Sunan Bonang sebagai penenang batin Cara membacanya biaanya di dahului dengan membaca Shalawat Nabi. Syi'ir karangan sunan bonang Bahasa jawa Tombo Ati iku lima perkarane Kaping pisan moco Quran lan maknane Kaping pindo sholat wengi lakonono Kaping telu wong kang sholeh kumpulono Kaping papat weteng iro luwe ono Kaping limo zikir wengi lingkang suwe Salah sawijine sopo bisa ngelakoni Mugi mugi GustiAllah nyembadani Syi'ir dalam bahasa Indonesia Obat hati itu lima perkaranya Yang Pertama, baca Alquran dan maknanya Yang Kedua, shalat malam kerjakanlah Yang Ketiga, berkumpulah dengan orang sholeh Yang Kempat, memperbanyaklah berpuasa Yan Kelima, dzikir malam perbayaklah Siapa yang bisa menjalani satu di antaranya Semoga Allah mencukupi Syi'ir illahilastulildoa abu nawas Syair Abu Nawas Ilahilas Arab Latin dan Artinya ﺇِﻟٰـﻬِﻲ ﻟََﺴْﺖُ ﻟِﻠْﻔِﺮْﺩَﻭْﺱِ ﺃَﻫْﻼً - ﻭَﻻَ ﺃَﻗْﻮٰﻯ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﺎﺭِ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴْﻢ ﻓَﻬَﺐْ ﻟِﻲ ﺗَﻮْﺑَﺔً ﻭَﺍﻏْﻔِﺮْ ﺫُﻧُﻮْﺑِﻲ - ﻓَﺈﻧَّﻚَ ﻏَﺎﻓِﺮُ ﺍﻟﺬَّﻧْﺐِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ ﺫُﻧُﻮْﺑِﻲ ﻣِﺜْﻞُ ﺃَﻋْﺪَﺍﺩٍ ﺍﻟﺮِّﻣَﺎﻝِ - ﻓَﻬَﺐْ ﻟِﻲ ﺗَﻮْﺑَﺔً ﻳَﺎﺫَﺍﺍﻟْﺠَﻼَﻝِ ﻭَﻋُﻤْﺮِﻱ ﻧَﺎﻗِﺺٌ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻳَﻮْﻡٍ - ﻭَﺫَﻧْﺒِﻲ ﺯَﺍﺋِﺪٌ ﻛَﻴْﻒَ ﺍﺣْﺘِﻤَﺎﻟِﻲ ﺇِﻟٰـﻬِﻲ ﻋَﺒْﺪُﻙَ ﺍﻟْﻌَﺎﺻِﻲ ﺃَﺗَﺎﻙَ - ﻣُﻘِﺮًّﺍ ﺑِﺎﻟﺬُّﻧُﻮْﺏِ ﻭَﻗَﺪْ ﺩَﻋَﺎﻙ ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻐْﻔِﺮْ ﻓَﺄﻧْﺖَ ﻟِﺬَﺍﻙَ ﺃَﻫْﻞٌ - ﻓَﺈﻥْ ﺗَﻄْﺮُﺩْ ﻓَﻤَﻦْ ﻧَﺮْﺟُﻮ ﺳِﻮَﺍﻙ Ilaahii lastu lil firdausi ahlaa wa laa aqwaa alaa naaril jahiimi. Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil azhiimi Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali Wa umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali Ilaahii abdukal aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka Syiir abu nawas dalam bahasa jawa Duh gusti kulo sanes ahli suargo Nanging kulo mboten kiyat manggen neroko Syi'r syairAbu Nawas Bahasa Indonesia Wahai Tuhanku ,,,Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim Maka berilah aku taubat ampunan dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya َWahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni, Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau? Itulah lirik Syii'ir sholawat Abu Nawas Ilahilastulil Firdausi Ahla dalam bahasa arab, latin dan artinya. 6. PUJIAN SYI'IR KERETO JOWO ALLOHUMMA SHOLLI 'ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN ALLADZI JAA A BILHAQQIL MUBIN WA ARSALTAHU ROHMATALLIL 'ALAMIN Syi'ir jawa Ling-eling siro menungso Temenono anggonmu ngaji Mumpung durung den rawuhi Moloikat juru pati 2x Lueh susah lueh loro Rasane wong neng neroko Klabang kures kolojengking Klabang geni ulo geni Rante geni godho geni Cawisane wong kang durhoko Gumampang dawuh pangeran Dasar tan manut perintah tuan Lueh mulyo lueh mukti Rasane wong neng swargo Pitong pulong widodari Kasur babut den cawisi Cawisane wong kang bekti Dawuh pangeran kang moho suci Mukmin lanang mukmin wadon Mukmin iku sederek kulo Agami islam agami kulo Kitab al-qur'an panutan kulo Mukmin lanang mukmin wadon Mukmin iku sederek kito 7. Syi'r syair jawa karya para wali Allahumma shalli ala Muhammad ya Rabbi shalli alaihi wasalim Eman-eman temen wong bagus ora sembahyang 2x kowe bagus endi karo kanjeng nabi Yusuf kanjeng nabi Yusuf baguse tanpa tandingan Allahumma sholli ala Muhammad ya Rabbi sholli alaihi wasalim eman-eman temen wong ayu ora sembahyang 2x apa ora isin karo Siti Zulaikha Putri gandhes luwes ayune uleng-ulengan Allahumma sholli ala Muhammad ya Rabbi sholli alaihi wasalim eman-eman temen wong sugih ora sembahyang 2x kowe sugih endi karo kanjeng nabi Sulaiman kanjeng nabi Sulaiman sugihe tanpa wilangan Allahumma sholli ala Muhammad ya Rabbi sholli alaihi wasalim eman-eman temen wong pinter ora sembahyang 2x kabeh tumindake ora nate gelem bener janji dielingke alesane mubeng munyer Allahumma sholli ala Muhammad ya Rabbi sholli alaihi Syi' ir pujian setelah Tahlil. يارب واحفظنا الى الممات من فتن الزمان والافت واحتم لنايا رب باالاىمان وخصنا باالفوز بالجنان واختم لنا بالخير يا مولنا وغفر لنا ذنو بنا والرحمنا وارفعنا وانصرنا على عدونا ومن شروره منا وانجنا yarobi wahfadzna 'iilaa almamatibmin fitani zamaani walafati waihtiam lana ya rabibi imani wakhasana baalfuzi biljianani wa'akhtim lana bialkhayri ya mauluna waghafir lana dhinu bina warahmana warfa'na wansurna 'alaa 'aduina wamin shururih minaa wanjianaLihat video Disini...!! Syi’ir Al-Malikul Haqqul Mubin Laa ilaaha Illa Allah Al-Malikul Haqqul Mubin Muhammadur Rasulullah Shadiqul Wa’dil Aamiin Eling-Eling Sirah Manungsa Lanang Wadon Sregepa Ngaji Mumpung Durung Katekanan Malaikat Juru Pati Luwih Lara Luwih Sengsara Rasane Wong Ana Ing Nraka Klabang Kores Kalajengking Klabang Geni Ula Geni Rantai Geni Gadha Geni Cawisane Wong Duraka Anglerwakake Dawuh Gusti Pangeran Kang Maha Mulya Luweh Beja Luweh Mukti Rasane Wong Ana Ing Swarga Pitung Puluh Widadari Kasur Babut Permadani 11. Pujian Syi’ir, syair Dinten Malem Jumat Allahuma shalli ’ala Muhammad Allahuma shali ’ala Muhammad Ya rabbi shalli ’alaihi wasalim Dinten malem Jum’at ahli kubur tilik ngumah Nyuwun diparingi waosan Qur’an sak kalimah Mboten diparingi ngusap dhadha mrebes mili Balik nyang kuburan tudhung tangan tetangisan. 12. Pujian Syi'ir Wali Turi Putih. Turi Putih, Turi Putih Di tandur ning kebon agung Ono cleret tibo nyemplung, mbok iro kembange opo Turi Putih, Turi Putih Di Tandur ning kebon agung Ono cleret tibo nyemplung, mbok iro kembange opo Turi Putih, Turi Putih Di Tandur ning kebon agung Ono cleret tibo nyemplung, mbok iro kembange opo mbok iro kembange opo, mbok iro kembange opo Etan kali, kulon kali Etan kali, kulon kali, Tengah-tengah tanduran pari Saiki ngaji sesok yo ngaji, ayo manut poro kiyai Etan kali, kulon kali Etan kali, kulon kali, Tengah-tengah tanduran pari Saiki ngaji sesok yo ngaji, ayo manut poro kiyai ayo manut poro kiyai, ayo manut poro kiyai. Tandurane tanduran kembang, kembang kenongo ning njero guo. Tumpa’ane kereto jowo rudo papat rupo menungso. Tandurane tanduran kembang, kembang kenongo ning njero guo Tumpa’ane kereto jowo rudo papat rupo menungso. rudo papat rupo menungso, rudo papat rupo menungso. Ya Allah Ya Rahman, Antal Nuzilul Qur’an Ya Allah Ya Rahman, Antal Nuzilul Qur’an Irhamna Jami’an, Warzuqna Wasian Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah Kholiqul Anam Ya Allah Ya Rahman, Antal Nuzilul Qur’an Ya Allah Ya Rahman, Antal Nuzilul Qur’an Irhamna Jami’an, Warzuqna Wasian Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah Kholiqul Anam Ya Allah Kholiqul Anam. 13. Pujian Syi'ir Lihamsatun Syi'ir lihamsatun ini adalah karya Hadratu syeh Hasim As'ari syi'ir ini memilik keutamaan dapat menjauhkan dari bala penyakit Berikut lafadz syi'ir lihamsatun ﻟِﻲ ﺧَﻤْﺴَﺔٌ ﺃُﻃْﻔِﺊ ﺑِﻬﺎَ ﺣَﺮَّ ﺍﻟﻮَﺑﺎَﺀِ ﺍﻟﺤﺎَﻃﻤَﺔ ﺍﻟﻤُﺼْﻄَﻔَﻰ ﻭَﺍﻟﻤُﺮﺗَﻀَﻰ ﻭَﺍﺑْﻨﺎَﻫُﻤﺎَ ﻭَﻓَﺎﻃِﻤَﺔ Li Khomsatun uthfii biha Harrol waba il hathimah Almusthofa wal murtadlo Wabnahuma wa Fathimah Arti Syair Li Khomsatun Dengan wasilah derajat luhur lima pribadi yang mulia yang aku punya Aku berharap diselamatkan dari panas derita yang bikin sengsara Baginda nabi Muhammad Almusthafa SAW sayyidina ali al-murtadha Dan kedua putra Hasan dan Husain serta sayyidatina Fatimah Azzahra binti Rasulullah SAW14. Pujian syiir / syair Allahul Kahfi Allahul kahfi Robbunal kahfi Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Allahul kahfi Robbunal kahfi Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Sepohon kayu daunnya rimbun Lebat bunganya serta buahnya Walaupun hidup seribu tahun Kalau tak sembahyang apa gunanya Walaupun hidup seribu tahun Kalau tak sembahyang apa gunanya.. Kami lakukan sembahyang fardhu Tak lupa juga sembahyang sunnah Supaya Allah menjadi sayang Kami bekerja hatilah riang Supaya Allah menjadi sayang Kami bekerja hatilah riang Allahul kahfi Robbunal kahfi Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Allahul kahfi Robbunal kahfi Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Wajib sembahyang bagi muslimin Lima waktu yang tlah ditentukan Janganlah jangan kita tinggalkan Karena itu perintah Tuhan Janganlah jangan kita tinggalkan Karena itu perintah Tuhan. Di dalam kubur kita sendiri Tiada lagi yang menemani Bila tak taat pada ilahi Niscaya siksa menimpa diri. Bila tak taat pada ilahi Niscaya siksa menimpa diri. Allahul kahfi Robbunal kahfi Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Arti shalawat "Allahul Kahfi Arti lirik "Allahul Kahfi" Allahul kahfi, Rabbunal Kahfi Allah yang mencukupi, Tuhan kita yang mencukupi Qoshodnal kahfi, Wajadnal kahfi Tujuan kita adalah Allah yang mencukupui, kita menemukannya yang mencukupi Likulli kahfi, Kafanal kahfi Terhadap segala sesuatu Allah lah yang mencukupi, yang memenuhi segala kebutuhan kita adalah Allah Wani’mal kahfi, Alhamdulillah Dan Allah itu sebaik-baik Zat yang mencukupi, segala puji bagi Allah. 15. Pujian syi'ir Shalawat . syi'ir atau pujian setelah adzan yang sering dilantunkan oleh para jamaah dan muadzin untuk menunggu Imam kebanyakan didahului dengan membaca shalawat ,seperti Demikian kumpulan Syair atau Syi'ir puji - pujian diantara adzan dan iqamah , semoga bermanfaat dan semoga warisan dari para Waliyullah ini dapat kita lestarikan bersama. Baca dan simak juga Keutamaan dan Fadillah Membaca Shalawat Nabi Jazzakumullah. Foto IlustrasiNU Jember/Dok. Aswaja NU Jember Sebelum mengerjakan shalat maktubah, seringkali kita mendengar pujian sholawatan yang biasanya dikumandangkan setelah adzan dan sebelum iqamah. Tradisi pujian ini mengakar kuat di tengah masyarakat Nusantara selama puluhan tahun. Namun warisan tradisi leluhur tersebut, keberadaanya mulai terpinggirkan, bahkan kerap kali dituding sebagai amaliah tanpa berdalil. Amaliah yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Di sisi lain, hal tersebut dianggap mengganggu ketenangan orang yang sedang menjalankan ibadah sunah sebelum maktubah. Misalnya shalat sunnah qabliyah, dzikir, atau pun yang sedang berdoa, pasalnya pujian tersebut di kumandangkan secara jahr keras melalui speaker masjid atau mushalla. Lalu bagaiamanakah hukum sebenarnya tentang pujian sebelum sholat maktubah tersebut?. Benarkah sebagai amaliah yang menyalahi sunnah, dan dituding bid’ah? Mari kita simak ulasannya berikut ini Ada banyak sekali amalan sunnah yang dapat dikerjakan, baik sebelum maupun sesudah shalat. Diantara kesunnahan tersebut adalah mengumandangkan adzan, sebagai tanda masuknya waktu shalat. sebagaimana dalam Hadits riwayat Imam Bukhari إِذا حضرت الصÙَلَاة فليؤذن لكم أحدكُم وليؤمكم أكبركم Artinya “Ketika telah tiba waktu shalat, maka hendaklah salah satu dari kalian mengumandangkan adzan, dan hendaklah yang menjadi imam bagi kalian ialah orang yang lebih tua dari kalian semua”.  Saat adzan berlangsung, kesunnahan berikutnya ialah menjawab adzan, bershalawat kepada Nabi, dan menyelesaikannya dengan doa, seperti Hadits berikut ini إِذَا سَمِعْتُمِ الْمُؤَذÙِنَ فَقُولُوا مِØÙ’لَ مَا يَقُولُ ØÙÙ…Ùَ صَلÙُوا عَلَيÙَ فَإِنÙَهُ مَنْ صَلÙَى عَلَي صَلَاةً صَلÙَى اللÙَهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ØÙÙ…Ùَ سَلُوا اللÙَهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ فَإِنÙَهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنÙَةِ لَا تَنْبَغِي إِلÙَا لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللÙَهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ اللÙَهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ حَلÙَتْ لَهُ الشÙَفَاعَةُ Artinya “Apabila kamu mendengar muadzin mengumandangkan adzan, ucapkanlah seperti apa yang diucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku, karena sesungguhnya barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali. Setelah itu mintalah kepada Allah Al-Wasilah untukku, karena wasilah itu suatu kedudukan yang sangat luhur di surga, yang tidak sepatutnya diberikan kecuali bagi seorang hamba dari hamba-hambanya Allah, dan aku berharap akulah hamba tersebut, maka barang siapa yang memohon wasilah untukku maka dia mendapat syafaatku”. Kesimpulan dari hadist tersebut ialah Pertama, Manakala seseorang mendengar adzan, maka sunnah menjawabnya dengan kalimat yang sama, kecuali pada kalimat “Hayya ala shalah dan hayya ala falah” yang dijawab dengan bacaan dzikir la hawla wala quwwata illa billah. Kedua, membaca sholawat kepada Nabi. ketiga, berdoa kepada Allah untuk memberikan wasilah kepada Nabi Muhammmad SAW. Berdasarkan pemaparan di atas, maka perintah bershalawat setelah adzan sejatinya berdasar pada sunnah Nabi, namun pada tataran praktiknya muadzin atau masyarakat mengemas shalawat dengan model pujian-pujian, menggunakan nada khas daerah masing-masing. Baik perseorangan, bersama-sama, maupun bergantian. Pujian shalawat tersebut biasa dilantunkan menggunakan speaker masjid dan dilakukan sebelum shalat berjamaah. Sehingga tradisi shalawat yang dikemas melalui model pujian seperti ini, menuai reaksi keras dari sebagian kalangan kecil yang menilainya sebagai amaliah bid’ah, dan tak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW maupun sahabat. Benarkah demikian? Imam Ibnu Hajar al-Haitami, dalam kitab Fatawa Al- Fiqhiyyah Al-Kubra mengatakan فَائِدَةٌ قَدْ أَحْدَØÙŽ الْمُؤَذÙِنُونَ الصÙَلَاةَ وَالسÙَلَامَ عَلَى رَسُولِ اللÙَهِ عَقِبَ الْأَذَانِ لِلْفَرَائِضِ الْØÙŽÙ…ْسِ؛ إلÙَا الصÙُبْحَ وَالْجُمُعَةَ فَإِنÙَهُمْ يُقَدÙِمُونَ ذَلِكَ فِيهِمَا عَلَى الْأَذَانِ؛ وَإِلÙَا الْمَغْرِبَ فَإِنÙَهُمْ لَا يَفْعَلُونَهُ غَالِبًا لِضِيقِ وَقْتِهَا، وَكَانَ ابْتِدَاءُ حُدُوØÙ ذَلِكَ فِي أَيÙَامِ السÙُلْØÙŽØ§Ù†Ù النÙَاصِرِ صَلَاحِ الدÙِينِ بْنِ أَيÙُوبَ وَبِأَمْرِهِ فِي مِصْرَ وَأَعْمَالِهَا. وَسَبَبُ ذَلِكَ أَنÙَ الْحَاكِمَ الْمَØÙ’ذُولَ لَمÙَا قُتِلَ أَمَرَتْ أُØÙ’تُهُ الْمُؤَذÙِنِينَ أَنْ يَقُولُوا فِي حَقÙِ وَلَدِهِ السÙَلَامُ عَلَى الْإِمَامِ الØÙَاهِرِ، ØÙÙ…Ùَ اسْتَمَرÙَ السÙَلَامُ عَلَى الْØÙÙ„َفَاءِ بَعْدَهُ إلَى أَنْ أَبْØÙŽÙ„َهُ صَلَاحُ الدÙِينِ الْمَذْكُورُ وَجَعَلَ بَدَلَهُ الصÙَلَاةَ وَالسÙَلَامَ عَلَى النÙَبِيÙِ – صَلÙَى اللÙَهُ عَلَيْهِ وَسَلÙَمَ -ØŒ فَنِعْمَ مَا فَعَلَ، فَجَزَاهُ اللÙَهُ ØÙŽÙŠÙ’رًا وَلَقَدْ اُسْتُفْتِيَ مَشَايِØÙÙ†ÙŽØ§ وَغَيْرُهُمْ فِي الصÙَلَاةِ وَالسÙَلَامِ عَلَيْهِ – صَلÙَى اللÙَهُ عَلَيْهِ وَسَلÙَمَ – بَعْدَ الْأَذَانِ عَلَى الْكَيْفِيÙَةِ الÙَتِي يَفْعَلُهَا الْمُؤَذÙِنُونَ فَأَفْتَوْا بِأَنÙَ الْأَصْلَ سُنÙَةٌ وَالْكَيْفِيÙَةُ بِدْعَةٌ وَهُوَ ظَاهِرٌ كَمَا عُلِمَ مِمÙَا قَرÙَرْته مِنْ الْأَحَادِيØÙ Artinya “Para muadzin sungguh telah melakukan pembaharuan, yakni melantunkan bacaan shalawat dan salam kepada nabi setelah adzan shalat fardlu, kecuali di waktu subuh dan di waktu hari jum’at, mereka melantunkan shalawat tersebut sebelum adzan, dan kecuali pada waktu maghrib, mereka tidak melakukannya pujian shalawat karena waktu yang terbatas”. Tradisi ini awal mula ditemukan pada era kepemimpinan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, yang memerintahkan masyarakat Mesir beserta pejabat setempat untuk mengamalkannya. Inisiatif itu bermula ketika raja Mesir yang bernama Hakim Al-Mahdul telah meninggal karena dibunuh. Adik perempuan dari Sultan Al-Hakim menginstruksikan kepada para muadzin untuk melantunkan pujian demi mengenang kematian kakaknya. Dengan melantunkan pujian setelah adzan yakni “salam sejahtera kepada imam yang suci”. Seiring berjalannya waktu, redaksi pujian tersebut di tambahkan dengan menyebut nama-nama mantan khalifah setelah Hakim Al-Mahdul. Sampai pada nama Salahudin Al-Ayyubi menjabat sebagai Sultan, beliau merevisi kebiasan tersebut dan menggantinya dengan bacaan shalawat dan salam kepada Nabi. Sungguh inisiatif yang sangat baik sekali. Atas dasar itulah, para ulama memberikan komentar tentang hukum pujian shalawat setelah adzan sesuai dengan cara-cara yg dilakukan oleh Muadz. Pada hakikatnya tradisi pujian tersebut adalah sunnah, mengenai tata caranya adalah bid’ah. Syekh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Fiqh al-Islami Wa Adillatuhu menyatakan bahwa bid’ah yang dimaksudkan di sini, oleh para fuqoha’ diarahkan pada bid’ah hasanah yang memiliki dasar sunnah. Baca juga Sejarah Peralihan Kiblat Umam Islam, dan Adanya Masjid Dua Kiblat Senada dengan pernyataan tersebut, Syaikh Amin al-Kurdi dalam kitab Tanwir al-Qulub menyatakan واما الصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم عقب الأذن فقد صرح Ø§Ù„Ø£Ø´ÙŠØ§Ø Ø¨Ø³Ù†ØªÙ‡Ù…Ø§ ولا يشك مسلم في أنهما من أكبر العبادات والجهر بهما وكونهما على منارة لا ÙŠØØ±Ø¬Ù‡Ù…ا عن السنية Artinya “Adapun hukum membaca pujian shalawat dan salam kepada Nabi setelah adzan, para masyakhi menjelaskan bahwa hukum keduanya ialah sunnah, dan seorang muslim tidak boleh meragukan bahwa shalawat dan salam merupakan salah satu ibadah yang sangat besar pahalanya, adapun mengumandangkannya dengan suara keras yang dilakukan di atas menara atau speaker, tidak menjadikan shalawat dan salam tersebut keluar dari hukum keseunnahannya”. Dari beberapa penjelasan di atas, maka melantunkan pujian shalawat setelah adzan dan sebelum Iqomah, hukumnya tidak bid’ah, bahkan selaras dengan sunnah dan merupakan anjuran para ulama salafus shalih. Jadi sangat disayangkan sekali bilamana tradisi pujian tersebut kini mulai ditinggal oleh generasi millenial saat ini. Seharusnya sebagai generasi millenial, kita harus senantiasa melestarikan warisan para leluhur yang mengajarkan Islam melalui dakwah yang rahmah dan ramah, serta menghormati kearifan budaya masyarakat Nusantara. Penulis M. Asep Jamaludin Az-zahid, Sekretaris LBM NU Jember. Hukum membaca pujian setelah adzan. Foto istimewa Satu nilai spiritual kita yang orientasinya kepada Maha Kuasa Hablum Minallah, Sisi lain nilai spiritual adalah nilai social Hablum Minannas. Ini menjadi syiar bagi Islam itu sendiri. Misalnya shalat Jum’at, ibadah haji, adzan dan lain sebagainya. - Sebagian kaum muslim tidak dapat memahami hal ini dengan baik. Malahan sebaliknya, laku ibadah itu menjadi sumber perdebatan yang ujungnya bermuara pada pembelaan egosektoral sebuah kelompok tertentu. Sehingga yang terjadi adalah saling tuding bid’ah dan klaim-klaim primordial. Baca Ini Kata Ulama Tentang Sayyidina dalam Sholawat Sebut saja perdebatan mengenai hukum Khatib memegang tongkat dalam shalat Jum’at. Atau hukum berziarah ke tempat-tempat bersejarah di Makkah-Madinah ketika haji. Atau sekedar membaca shalawat setelah adzan dalam setiap shalat dan masih banyak lagi lainnya. Perdebatan semacam ini tidak harus terjadi apabila kaum muslimin memahami konteks sebuah laku ibadah pujian saat akan menjelang shalat ada kalanya berupa shalawat maupun doa. Shalawat setelah adzan berdasarkan hadis sahih ﺇﺫا ﺳﻤﻌﺘﻢ اﻟﻤﺆﺫﻥ، ﻓﻘﻮﻟﻮا ﻣﺜﻞ ﻣﺎ ﻳﻘﻮﻝ ﺛﻢ ﺻﻠﻮا ﻋﻠﻲ Sabda Nabi Jika kalian mendengar adzan maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin. Lalu bershalawatlah pada ku HR Muslim. Hukum Membaca Pujian Setelah Adzan ﺃﻓﺘﻰ ﺷﻴﺨﻨﺎ اﻟﺸﻮﺑﺮﻱ ﺣﻴﻦ ﺳﺌﻞ ﻋﻤﺎ ﻳﻔﻌﻞ ﻣﻦ اﻟﺼﻼﺓ ﻭاﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗﺒﻞ اﻹﻗﺎﻣﺔ ﻫﻞ ﻫﻮ ﺳﻨﺔ ﺃﻭ ﺑﺪﻋﺔ ﺑﺄﻧﻪ ﺳﻨﺔ ﺛﻢ ﺭﺃﻳﺖ ﺫﻟﻚ ﻣﻨﻘﻮﻻ ﻋﻦ ﺟﻤﺎﻋﺎﺕ ﻣﻦ ﻣﺤﻘﻘﻲ اﻟﻌﻠﻤﺎء. Artinya Guru kami Asy-Syaubari menfatwakan ketika ditanya tentang bacaan shalawat sebelum iqamah, apakah sunah ataukah bidah? maka beliau menjawab sunah. Kemudian saya temukan hal ini dikutip dari para ulama Hasyiyatul Jamal 1/310 Ada juga berupa do'a dengan landasan ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ، ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻻ ﻳﺮﺩ اﻟﺪﻋﺎء ﺑﻴﻦ اﻷﺫاﻥ ﻭاﻹﻗﺎﻣﺔ» Artinya Dari Anas bahwa Nabi SAW bersabda Doa tidak ditolak antara adzan dan iqamah HR Abu Dawud Perihal shalawat maupun do'a dibaca dalam bentuk syair, maka terlalu jelas hadits yang membolehkan membaca syair di masjid yang pernah dilakukan oleh Hassan bin Tsabit di hadapan Nabi SAW HR al-Bukhari dan Nabi tidak menyalahkannya. Baca Manfaat Membaca Sholawat Nariyah 4444 Kali Demikian ulasan terkait dengan sholawat atau do'a yang biasa di sebut dengan pujian syair setelah adzan selesai di perbolehkan dan itu sunah, sehinggan umat muslim jangan ragu untuk selalu membaca shalawat kepada Nabi SAW. Semoga ini membantu sahabat- sahabat yang lain. [dutaislam/ka] - Puji pujian setelah adzan dalam bahasa jawa ahir-ahir ini jarang sekali dilantunkan di masjid-masjid atau mushola di desa, padalah kalau kita bisa mendalami dan mengamalkan isi dari puji pujian tersebut akan sangat berguna bagi kehidupan dan generasi penerus setelah kita. Saya juga tidak bisa memaksakan untuk sesekali melantukan syair atau puji pujian tersebut, karena memang lingkungan saya kurang mendukung untuk melakukan hal tersebut. Sebagai warga desa dan khususnya kita sebagai orang jawa yang beragama Islam, setidaknya kita mengerti atau tahu bahwa orang tua kita dahulu adalah orang orang yang sangat menjunjung tinggi moral dan nilai nilai keislaman yang sangat kental dengan kebudayaan. Sebagai obat kerinduan dengan berbagai lantunan syair yang sekarang sudah sangat jarang dilantunkan, saya akan menuliskan beberapa syair atau puji pujian setelah adzan dalam bahasa jawa yang sangat kaya akan makna tersebut di bawah. 1. Syair Jawa Kuno Iki Sasi Poso Elengo poro konco Kewajiban kito Anetepi dawuhing agomo Iki sasi poso Sasi kang utomo Kewajiban kito kudu poso Sak sasi lawase Ra mangan ra ngombe Esok tekan sore Sak rampunge Yen wes rampung poso Sembahyang riyoyo Podo suko suko Kito samio Lan halal bi halal Marang wong tuane Tumeko marang konco-koncone Terjemahan Indonesia Ingatlah wahai kawan Kewajiban kita Menjalankan kewajiban agama Ini bulan puasa Bulan yang utama Kewajiban kita harus berpuasa Satu bulan lamanya Tidak makan tidak minum Pagi hingga sore Sampai selesai Kalau sudah selesai puasa Sholat Idul Fitri Semuanya berbahagia Kita juga Halal bi halal Kepada orang tua kita Sampai kepada kawan kawan kita Pujian diatas sering terdengar pada malam-malam akhir bulan Ramadhan, pujian ini sering dilantunkan ketika menjelang sholat Isya' dan sholat Tarawih. Namun, saat ini sudah jarang terdengar puji pujian seperti diatas, banyak orang bilang bid'ah bahkan haram, padahal ketika kita bisa mengambil makna yang terkandung didalamnya akan sangat bermanfaat bagi kehidupan kita, maupun generasi kita selanjutnya. Maka, dengan media saat ini, saya ingin mengabadikan tulisan saya ini, semoga bisa menjadi kenangan yang bermanfaat untuk generasi selanjutnya. 2. Do'a Untuk Kedua Orang Tua dan Nasehat Supaya Hidup Berkah "Allahummaghfir lii dzunubi Wa li walidayya warhamhuma Kama robbayani soghiro" Sopo kang pengen uripe berkah Sopo kang pengen khusnul khatimah Ayoo, tumandang sholat berjama'ah Terjemahan Indonesia Do'a diatas adalah do'a untuk memohon ampunan bagi kedua orang tua kita atas segala dosa, dan memohon rahmat kasih sayang untuk kedua orang tua kita kepada Allah, seperti halnya kasih sayang orang tua kita yang di berikan kepada kita sewaktu masih kecil. Dibawah do'a tersebut memberikan nasehat kepada kita bahwa siapa yang ingin hidupnya berkah, siapa yang ingin mati khusnul khatimah, mari kita melaksanakan dan mengistiqomahkan sholat berjama'ah. 3. Sholawat Asyghil Merupakan sholawat yang dulu sering dibacakan setelah adzan sambil menunggu jama'ah sholat. Sholawat ini sangat populer pada tahun 80an. Sholawat ini juga dinamai Sholawat Betawi / Sholawat Sibuk, diambil dari kata asyghil yang berarti sibuk. Terjemahan Indonesia Ya Allah, limpahkanlah sholawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad Dan sibukkanlah orang-orang dzalim agar mendapat kejahatan dari orang dzalim lainnya. Keluarkanlah kami dari kejahatan mereka dalam keselamatan. Dan berikanlah sholawat kepada seluruh keluarga Nabi serta para sahabat beliau. 4. Syair Mohon Khusnul Khatimah "Laa ilaaha illallah Al Malikul haqqul mubin Muhammadur Rosulullah Shodiqul Wa'dil amin" Ya Allah kulo nyuwun Ibadah kulo istiqomah Ya Allah kulo nyuwun Pejah kulo khusnul khotimah Terjemah Indonesia Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Raja yang Haq secara jelas dan terang Muhammad adalah Rosulullah Utusan Allah Jujur lagi dipercaya Ya Allah saya mohon Ibadah saya istiqomah Ya Allah saya mohon Mati saya khusnul khotimah Syair diatas tentu sangat dalam maknanya walaupun hanya dalam beberapa bait syair saja, bait pertama adalah syair Tauhid, kemudian diteruskan dengan do'a memohon agar ibadah kita istiqomah dan mati dalam keadaan khusnul khotimah. 5. Syair Do'a Nabi Adam "Robbana ya Robbana Dzolamna Anfusanaa Wa inlam taghfirlana Wa tarkhamna lana kunlana Minal khosirin" Terjemah Indonesia Robbana ya Robbana Ya Tuhan kami Kami telah mendzolimi diri kami sendiri Jika kami tidak mendapatkan ampunan-Mu Dan tidak juga mendapatkan Rahmat-Mu Sesungguhnya kami termasuk orang yang merugi Syair diatas merupakan syair pengakuan dosa dan kemaksiatan kepada Allah SWT. dan jika kita tidak mendapatkan ampunan dan rahmat-Nya maka sesungguhnya kita termasuk orang yang merugi 6. Sayyidul Istighfar اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا .صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ Sayyidul Istighfar merupakan "Rajanya" istighfar, Nabi Muhammad SAW. bersabda مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ Yang artinya "Barangsiapa yang mengucapkan sayyidul istigfar pada siang hari dan meyakininya ampunannya akan di terima oleh Allah, kemudian dia mati pada hari itu sebelum waktu sore maka dia termasuk golongan penghuni surga, dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, kemudian dia mati sebelum waktu pagi tiba maka dia termasuk golongan penghuni surga". Hadist tersebut diriwayatkan oleh Al Bukhori dalam shohihnya No. 6303, 6323 dan Al Adabul Mufrod No. 617, 620 An Nasa'i, As Sunanul Kubro No 9763, 10225 Ath Tabrani dalam kitabnya Al Mu'jamul Kabir No 7172 dan Al Mu'jamul Ausath No. 1018 dan kitab Ad Du'aa No 312-313 Ibnu Hibban dalam kitab At Ta'liiqaatul Hisaan No 928-929 5. Syair Memohon Ampuan dan Bertaubat Seperti halnya sayyidul istighfar diatas, berikut puji pujian istighfar yang lainnya "Astaghfirullahal'adzim Alladzi laa ilaha illa huwalkhayyul qoyyumu Wa atubu ilaihi taubatan 'abdin dzolimi Laa yamliku linafsihi dhoro wa la naf'a wa la mauta wa la hayaata w la nushuro" أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لاَ اِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَ لاَ نَفْعًا وَ لاَ مَوْتًا وَ لاَ حَيَاةً وَ لاَ نُشُوْراً Terjemah Indonesia " Ya Allah ... Sungguh tidak ada tuhan selain engaku, saya bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada-Mu dengan sebenar-benar taubat, taubat seorang hamba yang penuh dengan kedzaliman, hamba yang bahkan tidak memiliki dirinya sendiri, yang tidak mampu membuat mudhorot atau menfaat untuk hidup, mati bahkan hingga bangkit kembali". Demikianlah artikel tentang Kumpulan Lirik Puji-pujian Setelah Adzan Bahasa Jawa Kuno yang Kaya Akan Makna. Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya DI SINI. Mengumandangkan pujian atau sholawatan setelah adzan seolah menjadi sebuah tradisi di berbagai tersebut ada yang berbentuk Bahasa Arab, Bahasa Indonesia maupun Bahasa Jawa. Ketiganya berisi pengetahuan Islami maupun nasehat-nasehat berharga dalam kehidupan. Namun, sebenarnya bagaimanakah hukum membaca pujian setelah adzan? Simak ulasan selengkapnya berikut Abdullah bin Amr bin Al Ash, beliau mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ“Apabila kalian mendengar mu’adzin, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin, lalu bershalawatlah kepadaku, maka sungguh siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak 10x. Kemudian mintalah pada Allah wasilah bagiku karena wasilah adalah sebuah kedudukan di surga. Tidaklah layak mendapatkan kedudukan tersebut kecuali untuk satu orang di antara hamba Allah. Aku berharap aku adalah dia. Barangsiapa meminta wasilah untukku, dia berhak mendapatkan syafa’atku.” HR. Muslim no. 875Berdasarkan hadits tersebut jelas diterangkan bahwa bershalawat dan meminta wasilah bagi Rasulullah saw merupakan anjuran Rasulullah SAW berlimpahnya keutamaan membaca sholawat sehingga tidak mengherankan jika muadzin menggunakan pengeras suara saat menyuarakannya. Bahkan melestarikan sholawat ini diajarkan pula kepada anak-anak yang menimba ilmu di madrasah diniyah dan tempat pengajian qur’ Amin al-Kurdi di dalam Tanwirul Qulub menegaskan,وَأَمَّا الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَقِبَ اْلأَذَانِ فَقَدْ صَرَّحَ اْلأَشْيَاخُ بِسُنِّيَّتِهِمَا, وَلاَ يَشُكُّ مُسْلِمٌ فِيْ أَنَّهُمَا مِنْ أَكْبَرِ الْعِبَادَاتِ, وَالْجَهْرُ بِهِمَا وَكَوْنُهُمَا عَلَى مَنَارَةٍ لاَ يُخْرِجُهُمَا عَنِ السُّنِّيَّةِ.“Adapun membaca shalawat dan salam atas Nabi SAW setelah adzan puji-pujian para masyayikh menjelaskan bahwa hal itu hukumnya sunat. Dan seorang muslim tidak ragu bahwa membaca shalawat dan salam itu termasuk salah satu cabang ibadah yang sangat besar. Adapun membacanya dengan suara keras dan di atas menara itu pun tidak menyebabkan keluar dari hukum sunat.” Ustadz Muhammad Alhabsyi 110, [ 1113]Hendaknya saat membaca pujian atau shalawat sembari menunggu iqomah, selipkan dengan do’a-do’a yang bermanfaat karena waktu antara adzan dan iqomah merupakan waktu yang mustajab untuk berdo’a. Seperti yang tertulis dalam dalil berikut Saw bersabdaالدُّعَاءُ بَيْنَ اْلأَذَانِ وَاْلإِقَامَةِ مُسْتَجَابٌ, فَادْعُوْا. رواه أبو يعلى“Do’a yang dibaca antara adzan dan iqamat itu mustajab dikabulkan oleh Allah. Maka berdo’alah kamu sekalian.” HR. Abu Ya’laAdapun do’a setelah mengumandangkan adzan yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yaitu yang terdapat dalam hadits berikut Jabir bin Abdillah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ“Barangsiapa mengucapkan setelah mendengar adzan Allahumma robba hadzihid da’watit taammati wash sholatil qoo-imah, aati Muhammadanil wasilata wal fadhilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda alladzi wa adtah’ [Ya Allah, Rabb pemilik dakwah yang sempurna ini dakwah tauhid, shalat yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah kedudukan yang tinggi, dan fadilah kedudukan lain yang mulia. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqom kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan padanya], maka dia akan mendapatkan syafa’atku kelak.” no. 614 .Itulah ulasan mengenai hukum membaca pujian setelah adzan. Isilah pujian-pujian tersebut dengan kalimat atau syair yang baik, indah dan jangan terlampau keras agar tidak mengganggu jamaah lain yang sedang melaksanakan sholat sunah atau amalan lainnya di masjid terkait. Semoga apa yang telah kami ulas kali ini bisa menjadi manfaat bagi kita semua. Aamiin.

larangan puji pujian setelah adzan